Tulisan ini adalah kompilasi dari tulisan 3 orang sahabat yang menjalani kehidupan persekolahan mereka. Masing-masing dari mereka jatuh cinta. Ketiganya akhirnya putus cinta, dan mereka akhirnya bertemu hingga menjadi sahabat. Tulisan ketiga sahabat ini khas para remaja putih biru. Bak Surga ketika jatuh cinta dan bak kiamat ketika putus cinta. Sangat penuh emosi namun lucu dalam pengemasan. Elsa, Yayu dan Neng Sani adalah juga bintang-bintang dalam Galaxy saya. Mereka selalu berjuang melawan asa yang mengerogoti hati & pikiran. Semoga nanti mereka mampu menjaga perasaan itu dengan baik dan menjadikanya kekuatan dalam menjalani hidup yang saat itu, pastilah rumit. Tetaplah dalam jalur mu, Duhai bintang!
Cerita 1: There is Nothing Special When the Sun Sets
Ketika matahari terbenam disitulah tidak ada yang special karena semuanya bulshit. Bulshit terjadi karena kami terlalu berharap kepada seseorang yang kami LOVE. Namun orang itu malah memberikan sebuah harapan yang tidak pasti atau PHP.
Dan pada saat itu juga kita merasakan kecewa karena kita terlalu sering termakan dan terbuai dengan omongan dan janji manisnya itu. Tetapi itu semua malah diingkari. Bagaimana kita tidak kecewa? Ketika berharap janji itu pada saat matahari terbenam tetapi orang itu malah tidak menepati janji itu sendiri.
Waktu pun sama sekali tidak special. Karena seseorang yang kita LOVE malah pergi tanpa ada alasan ketika kita sudah merasakan kenyamanan. Tapi mengapa? Orang tersebut malah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus sayang kepadanya dan lebih memilih orang yang lebih mulus dari kita.
Pada saat itu kita merasakan sedih dan kecewa karena sikap orang itu kepada kita. Tetapi kita tidak terlarut dalam kesedihan itu karena kita masih mempunyai sahabat yang selalu memberikan dukungan. Saya berfikir
“Jangan tinggalkan yang baik demi yang terbaik karena di saat yang baik pergi kamu akan menyadari bahwa dia yang terbaik untukmu”
Dan ada kalanya ketika matahari terbenam tidak ada kata special yaitu ketika sahabat sendiri hanya memanfaatkan kita seperti barang. Itulah yang dapat menyakitkan perasaan kita. Karena apa? Karena ketika kita sudah menganggap teman seperti keluarga sendiri tapi kebaikan kita malah dimanfaatkan. Saya berharap ada yang mau menerima saya dengan apa adanya bukan dengan ada apanya saja.
Sahabat itu…
Mengajak bukan mengejek
Merangkul bukan memukul
Membina bukan menghina
Mencintai bukan membenci
Menyayangi bukan menyaingi
Mendukung bukan menikung
Kawan bukan lawan
Sahabat bukan bangsat
إرسال تعليق