CERITA 3 SAHABAT BAGIAN 2 (OLEH ELSA, YAYU & NENG SANI)


Tulisan ini adalah kompilasi dari tulisan 3 orang sahabat yang menjalani kehidupan persekolahan mereka. Masing-masing dari mereka jatuh cinta. Ketiganya akhirnya putus cinta, dan mereka akhirnya bertemu hingga menjadi sahabat. Tulisan ketiga sahabat ini khas para remaja putih biru. Bak Surga ketika jatuh cinta dan bak kiamat ketika putus cinta. Sangat penuh emosi namun lucu dalam pengemasan. Elsa, Yayu dan Neng Sani adalah juga bintang-bintang dalam Galaxy saya. Mereka selalu berjuang melawan asa yang mengerogoti hati & pikiran. Semoga nanti mereka mampu menjaga perasaan itu dengan baik dan menjadikanya kekuatan dalam menjalani hidup yang saat itu, pastilah rumit. Tetaplah dalam jalur mu, Duhai bintang!



Cerita 2: Sahabat di Akhir Kelulusan

Kami, Elsa, Sani dan Yayu, bertemu ketika kelas 9. Awalnya kami belum saling mengenal apalagi dekat. Namun semenjak semester 2, kami sering menghabiskan waktu bersama. Kami belajar bersama. Jajan bersama. Bermain suka ria bersama. Kami juga sering curhat, bertengkar, dan salah paham. Kami menjadikan itu semua pelajaran agar dapat memahami satu sama lain. Dan saling mengetahui sikap masing-masing. Semakin hari, kami semakin dekat dan semakin erat. Memang secara fisik kami hanya dekat di sekolah karena jarak yang memisahkan. Namun setelah pulang kami masih tetap saling berkirim kabar karena menurut kami menjadi sahabat itu tentang bagaimana menjaga solidaritas dan saling menjaga walau dalam jauh pun.

Bagi kami persahabatan adalah keluarga kedua. Kami menyadari, waktu semakin dekat bagi kami untuk berpisah, hanya tinggal menghitung minggu. Nanti mungkin kami tidak bisa bersama untuk waktu yang cukup lama karena kami harus mengejar cita-cita yang kami hayalkan. Kami pun nanti akan bersekolah di tempat yang berbeda. Nanti pun kami akan mempunyai teman yang baru kembali. Tapi entahlah, apakah kami akan menemukan pertemanan seperti ini kembali atau tidak.

Kami sangat tidak ingin berpisah. Namun apalah daya karena jika ada pertemuan maka pasti aka nada perpisah. Kami berharap ketika kami tidak bersama lagi, kami tidak melupakan satu sama lain. Kami berharap ditempat baru kami menemukan persahabatan seperti sekarang ini walaupun itu mustahil. Semoga Sukses Sahabat! Doaku menyertaimu!

Cerita 3: A Friend in Need is A Friend in Deed

Kami bertiga akhir-akhir ini memulai hari dengan belajar, bermain, dan bersuka ria bersama. Kami hanya menghabiskan waktu bertiga. Entah kenapa kami dimusuhi dan tak pernah dianggap. Kami sadar akan semua hal itu karena kami hanya manusia biasa yang mempunyai banyak salah. Kami menyadari kami menyadari kami tidak sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah. Kami selalu menjadi bahan tertawa, cemooh, dan hinaan. Namun apa yang harus kami lakukan, kami tidak pernah menginginkan semua ini terjadi. Jika semua orang menganggap kami adalah orang yang selalu salah. Maka kami mohonkan untuk memperbaiki kami bukan malah pergi menjauh apalagi menyebar fitnah tentang aib kami sendiri kepada orang lain. Kami mensyukuri pertemanan kami bertiga ini karena teman yang sedikit tapi solider lebih baik dari pada banyak teman karena numpang popular. Ini lah kenyataan yang terjadi di antara kami. Ketika seseorang berniat baik, kebaikan itu hanya disalahgunakan dan dimanfaatkan.

Post a Comment

أحدث أقدم

المتابعون

إجمالي مرات مشاهدة الصفحة