Geliat Baru M3C


Tidak dapat dipungkiri seorang pemimpin adalah ruh. Ia menjadikan sebuah lembaga menjadi lebih hidup, bersemangat dan mengeliat. Seorang pemimpin adalah nahkoda yang tidak perlu banyak bicara namun yakin semua ada dalam jangkauan tanganya, jangkauan kontrolnya.

MTs. Negeri 3 Cianjur dengan pemimpin baru mulai menggeliat juga. Dengan latar belakang Pak Kepala yang berbasis pesantren, M3C menyempurnakan kegiatan keagamaan yang sudah dirintis sebelumnya. Kegiatan Duha yang asalnya hanya sholat, dengan visionernya Kepala menambahkan keinginan agar peserta didik kita mampu berbicara di depan para jamaah. Maka terbentuklah sebuah kegiatan Duha plus Muhadoroh yang dilakukan setiap Selasa, Rabu dan Kamis. Awal-awal program ini bergulir, luar biasa lelahnya. Kita harus menyiapkan siswa, kita pun harus menyiapkan sarana dan memastikan peserta didik melakukan kegiatannya sendiri. Menjadi Imam duha, menjadi Mc kegiatan muhadoroh juga menjadi pengisi ceramahnya. Sebuah kerja yang sangat melelahkan karena semua itu adalah sebuah hal yang baru dilaksanakan, Aller anfang ist schwer, saya inget guru bahasa Jerman saya yang bilang seperti itu, yang artinya sesuatu yang baru itu selalu sulit.

Namun beberapa hari yang lalu setelah satu bulan lebih kegiatan Duha plus Muhadoroh, saya bisa duduk menikmati duha yang dipimpin seorang Imam yang berasal dari kelas 7C. Saya juga bisa tersenyum mendengarkan untaian kata yang diramu MC yang sama dari 7C. Saya pun merasa menjadi tahu cerita Nabi Sulaeman yang lebih memilih ilmu dibanding harta dan pangkat yang disampaikan oleh Habib yang juga kelas 7C. Saya sangat menikmati suasana masjid saat ini. Dada saya pun terasa hangat. Hati pun terasa sejuk.

Silih berganti setiap Selasa, siswa kelas 9 menjadi petugas kegiatan Duha dan Mohadoroh. Para siswa belajar untuk menyiapkan masjid, menjadi MC, menjadi Imam dan juga menjadi penceramah. Pada hari Rabu kelas 7 pun melakukan yang sama juga kelas 8 pada hari Kamisnya. Tingkah laku peserta didik dalam menghadapi kegiatan Duha dan Muhadoroh selalu riuh rendah. Namun saya selalu berusaha tetap tenang dan tidak naik pitam ketika mereka mengacau. Saya berusaha meyakini bahwa selalu akan menemukan kebahagiaan ketika suatu kegiatan telah terselesaikan. Kenikmatan berusaha itu selalu hadir ketika kerja keras dan kelillahan menjadi landasan.

Sholat duhur berjamaah pun lebih berbeda, lebih khidmat dan lebih khusuk dari sebelumnya. Tentu ini bukan tanpa sebab, Bapak kepala mengevaluasi sholat berjamaah dan memberi trigger serta dukungan. Sehingga dua buah box speaker bertengger di sudut kanan dan kiri masjid. Keduanya cukup mampu membuat para ma’mum yang berjumlah 600 orang mendengar aba-aba Imam. Setidaknya sekarang sholat berjamaah Duhur lebih tertib dan khidmat. Tentulah masih banyak yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan. Namun setidaknya sampai detik ini kita bisa sedikit bertenang hati bahwa program ini bukan kesia-siaan.

Pembinaan siswa yang berbasis prestasi juga menjadi penekanan Bapak Kepala kepada kami. Kami sangat meyakini dibalik sebuah prestasi ada pelatihan yang lama, berkesinambungan, serta disiplin. Sebenarnya program hafalan quran ini telah dilakukan pada tahun sebelumnya, namun nampaknya program ini menyisakan beberapa poin evaluasi. Sekarang kami membuat hafalan quran ini adalah proyek besar dan bersama. Tidak hanya guru agama yang bisa berperan, guru umum pun berlomba untuk menciptakan penghafal-penghafal quran yang baik. Program ini sudah sangat terstuktur dan terogranisir. Para penguji atau pengumpul setoran selain beribadah dengan membaca quran juga menjadi penjaga hafalan quran dan itu adalah keagungan. Ini adalah sebuah program prestisius dan langka, namun akan menjadi kuno dan ga keren seandainya para penguji atau pengumpul setoran hafalan tidak perduli dan acuh.

Semua program yang kita kerjakan ini adalah ikhtiar agar tujuan utama kita yakni peserta didik yang ASRI yakni Amanah, Sehat, Religius dan Berilmu terwujud dengan baik. Kita sangat menginginkan madrasah kita menjadi madrasah yang tidak memalukan. Madrasah yang dengan bangganya kita mampu bicara bahwa saya bekerja di sana, menyekolahkan anak saya di sana dan mengais rizki yang halal di sana. Peserta didik kita pun dengan bangganya berkata saya belajar mengaji di sana, belajar sholat di sana, menimba pengetahun umum di sana, dan di sana pun saya menorehkan prestasi gemilang saya.

Geliat ini adalah awal bukan lah akhir. Kita bermohon kepada Allah SWT agar mengangkat semua kemalasan yang melingkupi perasaan kita untuk berkarya, berdedikasi, mengabdi dan menghamba. Kita juga bermohon kepada Yang Maha Kuasa agar menghilangkan rasa jumawa, iri, dengki dan hasud yang melingkupi hati kita. Karena tidak ada orang yang lebih hebat di muka bumi ini. Tidak ada orang yang paling berkemampuan pada apapun kecuali Allah. Keangkuhan hanya akan membatasi kita untuk berbaur, bekerjasama, dan belajar. Kita juga bermohon kepada Allah semoga para pemimpin kita selalu dilingkupi hati, pikiran, dan tidakan mereka dengan nur ilahi sehingga kapal ini tidak karam. Semoga kita pun jadi ABK yang baik yang tidak berusaha melubangi kapal yang sedang kita tunggangi. Semoga dan Amin.

2 تعليقات

  1. Smoga aku menjadi salah seorang ABK yg baik, aamiin. Dan smoga juga MTsN3 lebih baik, lebih baik dan lebih baik.

    ردحذف
  2. sukses untuk kepala sekolah yang sekarang... dan tetap maju M3C

    ردحذف

إرسال تعليق

أحدث أقدم

المتابعون

إجمالي مرات مشاهدة الصفحة