Menapaki Sejarah, Menjadi Inspirasi dan Mencipta Masa Depan

Tulisan ini adalah narasi dari kegiatan temu pisah kepala MTs. Negeri 3 Cianjur yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2018. Sengaja kami posting, untuk mengenang rindu yang akan selalu hadir lamat-lamat dalam hati sanubari. Selain itu, tulisan ini juga adalah penanda bahwa kami akan mulai lagi menggeliat mencari bentuk yang lebih indah. Selamat membaca!
***

Sejarah manusia adalah rentang waktu yang tidak terbatas. Ia adalah tahapan yang penuh dengan rintangan. Sejarah itu adalah kesepian dan kesunyian. Hanya pemimpin yang penuh inspirasi yang mampu menjadikan kesepian dan kesunyian itu menjadi keriuhan, keramaian, semangat, giroh, yang akhirnya akan mampu mencipta budaya yang baik hingga terciptanya masa depan yang cerah bagi anak didik kita.

Setiap pemimpin datang silih berganti. Terkadang menyesakkan, terkadang mengharukan, terkadangpun menggembirakan. Terkadang kita menangis, terkadang kita tertawa, terkadangpun kita tidak merasakan apa-apa. Namun dibalik semua keterkadangan itu selalu ada hal positif ketika pemimpin itu telah pergi.

Ketika keberadaanya membuat lembaga ini penuh dengan kedisiplinan yang membuat kita sesak dan kala itu kita sangat ingin untuk melanggar kedisiplinan itu. Kelak ketika sang pemimpin telah pergi, kita akan selalu rindu ketegasan yang ia ciptakan.

Ketika keberadaanya membuat lembaga kita ini seperti rumah yang penuh dengan kasih sayang ibu dan kala itu kita sangat tidak ingin berpisah denganya. Kelak perpisahan itu membuat kita menjadi lebih dewasa dan mandiri.

Ketika keberadaanya membuat lembaga ini sepi karena sang pemimpin hanya suka berdiam diri. Kelak keheningan yang pernah kita benci itu sangat kita rindukan.

Ketika keberadaanya membuat kehebohan, kebisingan, serba cepat, serba harus sekarang. kelak kecepatan itu sangat kita inginkan.

Sejarah ini, mau tidak mau, meski kita tapaki demi kelangsungan masa depan anak didik kita.

Sekarang pemimpin kita telah berganti. Kita berterima kasih kepada yang telah dan akan pergi walbil khusus kepada Bu. Hj. Erma Sopiah yang selalu memberikan keceriaan walau dalam kerieuwan. Dalam crewetnya, kita mampu membangun masjid yang cukup megah. Inilah legasi beliau yang tidak akan pernah surut sepanjang hayat. Beliau juga adalah pembuka jalan akan digitalisasi PPDB serta kemandirian kami, PKM, yang terus terang atas jasa beliau, sekarang kami memilik migraine akut yang hanya sembuh jika berfikir keras. Untuk Ibu Hj. Erma Sopiah yang kami cintai, kami haturkan terima kasih dan sembah maaf teriring doa semoga ditempat baru, ibu selalu mendapat lindungan Allah SWT.

Kita bermohon kepada Rabbul Izzati. Agar kelak pemimpin baru kita mampu meneladani kebijaksanaan Abu Bakar, Ketegasan Ummar bin Khattab dan kecerdasan Ali bi Abi Thalib. Semoga kepala baru kita menjadi pribadi yang kita cintai, kita rindui, kita sayangi, serta kita teladani.

Apalah artinya kita, tanpa pemimpin yang mampu membangun budaya baik. Apalah artinya kita, tanpa adanya pemimpin yang mampu mendorong, memberi ruang, mendukung dan mempersilahkan kita untuk menjadi diri kita sendiri, mengunikan diri kita sendiri, melejitkan diri kita sendiri, dan memantaskan kita serta seluruh anak didik kita untuk menjadi pribadi yang berahlak terpuji dan penuh dengan prestasi.

Selamat datang Bapak H. Ahmad Deding. Selamat bertugas di tempat yang sederhana ini. Semoga Bapak mampu Menghebatkan MTs. Negeri 3 Cianjur yang sangat kami cintai ini. Kami akan menjadi tabi’ bagi bapak yang akan menjadi matbu' kami. Semoga Bapak mampu “darul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih”. Semoa Allah meridhoi gerak langkah kita. Amin.

2 تعليقات

  1. Ko aku nangis ya bacanya. Makasih ateu aku bisa terbang lagi ke masa itu

    ردحذف
  2. Ada sesuatu d hati mengingat itu.....nuhun ah

    ردحذف

إرسال تعليق

أحدث أقدم

المتابعون

إجمالي مرات مشاهدة الصفحة