Sabtu pagi tepatnya tanggal 21 Maret 2018, suasana di sekitar Madrasah kami tidak terlalu cerah. Matahari seakan malu-malu datang menyambut walaupun jam telah menunjukan pukul 08.00.
Para siswa kelas 9, satu-persatu mulai memasuki Masjid Addirosah MTs. Negeri 3 Cianjur. Ada yang berbeda dengan para siswa kelas 9 kali ini. Mereka nampak cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Baju muslim aneka warna menghiasi kelompok siswi, pink, merah, unggu bahkan biru, bah pelangi yang turun ke bumi. Saya juga sangat bahagia melihat para siswa. Baju koko dan peci membalut badan mereka. Malahan ada yang memakai sarung. Semua nampak tenang, tentram dan bersahaja untuk mengikuti Istigosah.
Kami, para guru, duduk di depan mereka. Saya menyebarkan pandangan kepada pada siswa-siswi. Nama-nama mereka memenuhi rongga ingatan. Kenakalan dan keisengan mereka pun melayang-layang dalam benak. Terkadang sesungging senyum tak terasa mewarnai muka mengingat kejadian lucu dan aneh yang mereka pernah lakukan di Madrasah ini.
Lamat-lamat seekor kupu-kupu terbang berputar-putar di dalam masjid. Tinggi, rendah, tinggi lagi dan rendah lagi, kupu-kupu coklat itu menar-nari di ruangan. Saya mengangkat tangan untuk memberikan pijakan pada kupu-kupu yang nampak hendak terhempas. Namun entah bagaimana kupu-kupu itu terbang semakin tinggi seiring dzikir-dzikir itu mulai dikumandangkan.
Buttefly effect adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Edward Norton Lorenz (1917-2008) yang dari kecil sangat mencintai sain. Pernah bekerja sebagai di bidang Prakiraan Cuaca di Angkatan Darat Amerika pada masa Perang Dunia II, Ia lalu menamatkan Magister dan Doktornya di Bidang Meteorologi dan mendapatkan penghargaan dari Crafoord Prize (Mirip Penghargaan Nobel di Bidang Ekologi) tahun 1983 dan Kyoto Prize pada tahun 1991. Lorenze berkesimpulan bahwa Kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brasil secara teori dapat menghasilkan Tornado di Texas beberapa bukan kemudian. Ia menjelaskan bahwa kepakan sayap kupu-kupu secar teori menyebabkan perubahan-perubahan sangat kecil dalam atmosfer bumi yang akhirnya mengubah jalur Tornado, menundanya, mempercepat atau bahkan mencegah terjadinya Tornado di tempat lain. Kepakan sayap ini merujuk kepada perubahan kecil dari kondisi awal suatu sistem yang mengakibatkan rantaian peristiwa menuju perubahan besar.
Sebagai seorang Muslim kita meyakini bahwa Allah lah yang mengepakkan sayap kupu-kupu itu dan Allah lah sendiri dengan seluruh kekuasaan-Nya yang mampu mengadakan atau meniadakan Tornado. Dengan Buttefly effect itu, kita semakin meyakini akan adanya keterkaitan yang amat dahsyat antara yang satu dengan yang lain. Dan keterkaitan yang paling utama di muka bumi ini adalah keterkaitan dengan Sang Maha Pencipta kita, yakni Allah SWT.
Dengan semua ketidakjelasan masa depan yang terbentang luas, bagi kita juga siswa-siswi kita, ada kejelasan hakiki yakni keterjelasan Tuhan. Perbaiki hubungan dengan Tuhan, perbaiki penyerahan terhadap-Nya, perbaiki semua kerja hati dan raga kita demi semua keteraturan hidup yang Tuhan ciptakan bagi Kita. Semoga kepakan sayap kupu-kupu di masjid sebagai dilalah bahwa Allah telah membentangkan kebaikan bagi Siswa-siswa kita juga bagi kita. Selamat menempuh UNBK untuk semua siswa-siswiku tersayang. Sertailah semua detak ihtiar kita dengan Asma-asma Allah yang Maha Kuasa!
Bahan Bacaan:
“Chaotic Secure Communication: Principles and Technologies” ditulis oleh: Kehui Sun
👍👍👍👍👍
ردحذفMasa depan kita ada di tangan Tuhan,bukan pd apa yg ada di tangan kita sekarang.Karenanya tdk mustahil Tuhan mengubah keadaan kita di ms yg akn dtng krn ikhtiar, krj krs dn kepedihan kita hr ini.
ردحذفi agree
حذفThank you very much.
حذفإرسال تعليق