Catatan Seorang Penilai PKG


Oleh: Eneng Elis Aisah, M.Pd

Bertahun-tahun jadi penilai PKG, dilema selalu datang silih berganti. Terkadang pedih, terkadang membara, terkadang mengusap dada. Jarang-jarang bahagia menghampiri sebab sedikitpun tidak ada yang merasa iri dengan pekerjaan ini.

Nilai PKG sangat bernilai uang. Jika nilai kurang tak elak sertifikasi tak akan kunjung nyampe rekening. Maka warning selalu menjadi ingatan agar hak rekan tetap tertunaikan.

Namun tak tahukah ada segudang dilema membahana dalam dada. Tak sedikit yang profesional kebalikan dalam kenyataan. Pun sebaliknya, tidak sedikit para guru honorer memberikan dedikasi tinggi menjadi seorang pendidik walau hanya gaji kecil.

Semoga dilema ini segera berlalu. Dan semua sadar untuk maju. Jangan ragu apalagi merajuk. Lalu out dari grup. Karena kenyataanya ketika out dari lembaga pembelajaran kita masih membutuhkan gaji profesional kita. 

Sebagai guru, sebagai pendidik, sebagai seseorang yang mengisi perut dengan cara memberikan ilmu, maka isi terus otak kita karena ketika tiap hari kita mengeluarkan isi otak kita demi siswa kita, maka kita pun perlu setiap hari memgisisnya kembali agar tidak kering kerontang. 

Seyogyanya PkG adalah kebaikan. Kebaikan profesional bagi kita yg ingin profesional dan menghalalkan gaji kita.

Semoga kedepan kita bisa membangun sistem penjamin kualitas mutu pendidik kita. Khususnya di lembaga yang kita cintai ini,. MTSN 3 CIANJUR. 



1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post

Followers

Total Pageviews