Rubrik CSG: Jatuh Bangun Calon Sang Bintang (oleh: Lilis Rahmah Hasanah)


Dalam Rubrik CSG munggaran di bulan ini, saya akan memperkenalkan kembaran tak seibu dan seayah saya. Dia adalah Lilis Rahmah Hasanah, seorang Guru Matematika di Madrasah ini. Perkenalan kami berawal ketika kami masih pada langsing hingga sekarang yakni tatkala lemak menghiasi kami. Dia sosok yang sangat ahli dengan angka dan detail. Tidak pernah, saya bertemu dengan orang yang sangat hapal satuan angka anggaran sampai ujung terakhir. Dia mempesona. Dan Dia selalu ada saat-saat perjuangan hidup saya. Dia teman terbaik, rekan terbaik, kolega terbaik juga saingan terbaik. Tulisan ini membuktikan, Sang Pecinta Angka pun bisa merangkai kata-kata. 
***

Genap setahun Arjunaku, M. Zaky Zahary Pratama Rahman, berada di sebuah club BTBC (Bina Tangkas Badminton Club). Walaupun baru setahun, Arjunaku telah mendapat banyak sekali penghalaman yang telah dia rasakan dalam mengikuti berbagai pertandingan.

Di mulai dari pertandingan pertama yang pada waktu itu usia latihan baru seumur jagung. Dua bulan latihan, Arjunaku diajak pelatihnya untuk mengikuti pertandingan di Wiramuda Bandung dengan niat menguji mental. Dia langsung mendapatkan lawan yang sangat tangguh. Lawan Arjunaku sangatlah tangguh. Ia sering mengeluarkan teriakan yang mampu memancing emosi dan menurunkan mental anak saya. Namun alhamduliiah anak saya tidak terpancing sedikitpun. Meskipun, skornya jauh tertinggal dan akhirnya Arjunaku mengalami kekalahan.

Pada saat itu perasaan saya sangat tidak karuan. Saya sangat tegang melebihi tegangnya ketika menghadapi ujian skripsi disaat kuliah. Tapi saya bangga karena setelah selesai pertandingan pun Arjunaku tidak sampai mengeluarkan air mata atas kekalahnnya. Justru sayalah yang menangis bangga akan kekuatan mental yang ia tampilkan.

Pertandingan selanjutnya dilaksanakan di ISTC Open Cup di Sukabumi. Disana, anaku mendapatkan pengalaman yang semakin banyak lagi. Pertama dia merasakan lapangan megah Sang bintang Icuk Sugiarto yang pada jamannya telah menorehkan prestasi gemilang bagi Bangsa dan Negara. Pada pertandingan kedua ini juga Arjunaku mendapatkan kesempatan menang 1 kali dan bertanding lagi keesokan harinya. Namun pada pertandingan ke-2 gugur karena mendapatkan lawan yang lebih tanggung dibanding saat di Bandung. Ia berasal dari Club Jaya Raya Jakarta yang sudah terkenal dengan segudang prestasi.

Selanjutnya pertandingan di SMA Negeri Tiga (SMANTI) kabupaten Sukabumi dan SMA Negeri Satu (SMANSA) Kabupaten Cianjur. Arjunaku kembali memperlihatkan perjuanganya yang tanpa kenal lelah. Walau dalam kedua pertandingan ini pun, Anaku masih belum beruntung tapi Ia tetap bersemangat. Melihat ketegaran dan mental putus asa-nya inilah saya bangga padanya.

Sebagai ibu saya tidak pernah memperlihatkan air mata dihadapan anaku. Saya dengan bangga selalu menguatkan hatinya dan membisikan “Man Jadda Wa Jadda”. Saya juga selalu mengingatkan moto Icuk Sugiarto yang terpangpang indah di lapangan miliknya bahwa “Sang Juara Bukan Tidak Pernah Kalah tapi mempunyai semangat yang tidak terkalahkan“.

Sekarang ketika genap satu tahun berada di Club Badminton, Ia kembali akan mengikuti pertandingan di Kridagiri Kujang Sakti Open Cup ke-3 di Bogor. Dipertandingan inilah dia kembali mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Disini pun Arjunaku mendapat prestasi yang cukup gemilang yakni masuk ke 16 besar. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan bagi kami kedua orang tuanya. Walaupun pertandaingan tingkat se-Jawa Barat ini memaksa Arjunaku tunduk ketika menuju 8 besar dikalahkan oleh club unggulan 2 kota Depok, kami berdua tetap merasa bangga padanya karena tidaklah mudah menembus pertandingan level seperti itu.

Arjunaku, Bunda dan Ayah sangat bangga padamu nak. Teruslah semangat dan asahlah terus kemampuan badminton mu. Bunda dan Ayah akan selalu mendukungmu, Arjunaku….

4 تعليقات

إرسال تعليق

أحدث أقدم

المتابعون

إجمالي مرات مشاهدة الصفحة