Hari ini tepat kalian mengakhiri perjalanan menjadi pembelajar di Madrasah ini. Tidak terasa tiga tahun sudah jalan ini kalian lalui. Kilasan-kilasan kenangan memenuhi angan kami, kalian yang waktu itu datang dengan lugu, kini sudah mulai beranjak dewasa. Jiwa-jiwa kalian mulai bergejolak. Giroh yang mulai mengeliat dalam dada kalian, tumbuh berbeda-beda, walau air yang kami siramkan setiap detik memiliki takaran dan fungsi yang sama. Ada sebagian jiwa yang memberontak, mencari jati diri dengan membabi buta, ada pula yang tumbuh dalam hening dengan arah yang terobang ambing. Namun tidak sedikit, jiwa yang tumbuh itu menjadi jiwa kuat yang siap menghalau duri.
Hati kami sangat bahagia, ketika jiwa kuat kalian berjuang untuk sebuah cita-cita dengan tepat. Dan tidak sedikit hati kami teriris, ketika wajah lugu kalian berubah menjadi ganas, beringas, liar. tidak pernah terbayang kamu yang selalu menundukan kepala bisa seperti itu. Namun demikian, Kami rindu senyumu, wajah bahagiamu, ceriamu, kerianganmu, dan semua hal tentang kamu yang membuat wajahmu cerah.
Terus terang, kami kehilangan mu. Dalam semua derap tegas kami, wajah pias kami yang kejam berurat, kami suka melihat kalian duduk dalam koridor atau teras sekita kantor. Kami masih rindu mendengar obrolan kalian di depan koperasi atau di sekitar koperasi. Semua hal tentang kalian akan masih kami ingat, walau tentu seiring usia kalian memedar seperti memedarnya awan terhalau angin. Kalian "mesti" pergi dan memang tak usah kembali. Jika harus kembali, kembalilah dalam jiwa-jiwa hebat yang semakin hebat, Super Bimasakti.
Laksana deburan ombak, tiupan angin, aku lambaikan tangan kepada mu. Dengan cinta, kami berdoa, semoga Sang pemilik Cahaya menerangi jalanmu wahai Bimantara. Semoga dalam langkah kecilmu, kamu masih mengingat petuah kami para guru mu.
Lupakan semua hal yang menyakitimu
maafkan kami yang terkadang kesal padamu
pergilah...Bimantaraku
Gapailah bintangmu dengan jiwa-jiwa hebatmu.
Post a Comment