Kondisi Masyarakat Mekah Pra Islam

Kepercayaan masyarakat Arab pra Islam

  Masyarakat kota Makkah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan, percaya dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa. Kemudian ajaran itu diteruskan oleh Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim, diantara sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang terpelihara sampai sekarang, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim dan peristiwa qurban. Setelah Nabi Ismail wafat maka terjadi keterputusanya risalah yang ahirnya mereka menyembah selain Allah Swt. Proses perpindahan kepercayaan ini bermula ketika salah satu pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay al-Khuzai pergi kesyam (Syiria). Di kota itu dia melihat penduduk kota Syam melakukan Ibadah dengan menyembah berhala. Berhala yang di bawa Amr di beri nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala hubal ini menjadi pimpinan berhala lainya seperti Latta, Uzza dan Manna. Adapun tata cara peribadatan mereka dalam menyembah berhala adalah:

a.    Berdiam di sisi berhala, berlindung kepadanya, memuji dan meminta pertolongan  kepadanya. Masyarakat arab Quraisy berkeyakinan bahwa berhalaberhala tersebut.

b.       Ketika berhaji, mereka bertawaf mengelilingi berhala-berhala tersebut dan bersujud  kepadanya.

c.    Mendekatkan diri kepadanya dengan memberikan berbagai sesembahanl saat itu disebutlah itu masa Jahiliyah. Jahilyah bukan berarti mereka bodoh dari keilmuannya, namun mereka bodoh dari keimanan Allah Swt seperti tuntunan yang sudah diajarkan oleh Nabi Ibrahim


Kondisi Sosial Masyarakat Pra Islam


   Bangsa Arab dikenal dengan bangsa ahli syair dan pemberani, selain ahli syair dan pemberani karakter positif arab lainya seperti punya semangat tinggi dalam mencari nafkah, sabar menghadapi kekerasan alam, mempunyai ketahan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, masyarakat yang cinta kebebasan, loyal pada pimpinan, pola hidup yang sederhana, ramah, dan sebagainya. Tokoh-tokoh ahli syair masa jahiliyah yang sangat terkenal adalah: Muhalhil bin Rabiah at Taqhliby, Umrul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, Lubaid bin Rabiah, Antarah bin Syaddad Nabighah Adh Dhibyany, Asya bin Qais dan banyak lainya. Karya-karya ahli syair dibacakan di tengah-tengah khalayak ramai seperti pasar Ukaz dan sebagainya.


     Adapun kebiasaan-kebiasaan buruk mereka adalah minum minuman khamr (arak) sampai mabuk, berjudi, berzina dan merampok dan sebaginya. Mereka memposisikan perempuan pada posisi terendah. Karena perempuan dianggap mahluk lemah yang tidak punya kemampuan dan kekuatan untuk membela diri. Dengan demikian laki-laki bebas menikah dan menceraikan perempuan. Yang lebih buruk lagi mereka mempunyai tradisi mengubur anak perempuan meraka hidup-hidup saat masih balita, karena meraka merasa malu dan terhina mempunyai anak perempuan.


Post a Comment

Previous Post Next Post

Followers

Total Pageviews