![]() |
sumber: wordclouds.com/ |
Perkembangan pengetahuan telah membawa kita pada zaman now yang semakin canggih. Dalam dunia sains, kemajuan pengetahuan dan risetnya mulai berkembang pada tahun 1980-an. Hal ini bisa dibuktikan dengan penelitian-penelitian yang terdokumentasikan pada tahun ini. Beberapa pengetahuan yang sekarang merjai jagat penelitian, pendidikan, sains, dan teknologi pada hakikatnya terlahir di tahun 1980-an. Saya akan memaparkan beberapa temuan pribadi saya.
Pertama pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merajai jagat pengetahuan pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Pendekatan saintifik adalah buah dari paradigm empirisme (lihat paradigm berubah). Punggawa empirisi adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke, Francis Bacon dan Rene Descartes namun tetep empiris versi mereka ini adalah empirisme yang menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Namun sebenarnya pada tahun 1040-an telah wafat seorang filsuf Islam yang berhasil mengaplikasikan metode ilmiah yang sekarang kita gunakan itu. Beliau adalah Ibnu Al-Haitsam. Ibnu Al-Haitsam adalah ilmuwan sesungguhnya yang pertama di dunia karena penekanannya pada data eksperimental dan kemampuan untuk memproduksi kembali hasilnya. Hal ini lah yang tidak ada dalam empirisme-nya Hume dan kawan-kawan.
Haitsam menjelaskan bahwa pendekatan dalam penyelidikan suatu fenomena alam, untuk memahami ilmu pengetahuan baru, atau untuk memperbaiki dan menggabungkan ilmu lama, adalah berdasarkan pada pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran yang kemudian diikuti oleh tahap formulasi dan pengujian hipotesis untuk menjelaskan data yang didapat.
Ibnu Al-Haitsam atau Abu Ali Al-Hasan ibn Al-Hasan ibn Al-Haitsam atau Al-hazen lahir pada tahun 965 Masehi di Basra yang sekarang masuk dalam negara Irak. Hidup sampai tahun 1040. Ia dikenal sebagai salah satu ilmuwan besar pada Abad Pertengahan. Ia dikenal sebagai ahli fisika, ahli astronomi, dan ahli matematika. Menurut catatan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di Dunia Barat, masa Abad Pertengahan adalah Masa Kegelapan bagi Dunia Barat, di Eropa namun tidak di dunia Islam.
Pada masa mudanya, Al-Haitsam sangat bingung dengan konflik klaim kebenaran oleh berbagai sekte keagamaan, Frustasi dengan kegagalannya menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut, dia sampai pada kesimpulan bahwa kebenaran hanya dapat diperoleh semata-mata melalui penyelidikan rasional kedalam pengalaman empiris. Beberapa keahlian Ibn Al-Haitsam adalah sebagai berikut:
1. Ia ilmuwan pertama yang mempergunakan matematika untuk menggambarkan dan membuktikan proses melihat.
2. Ia dapat dipandang sebagai penemu Hukum Refraksi melalui temuannya berupa kamera lubang jarum yang dioperasikan tanpa lensa.
3. Ia orang pertama yang melakukan percobaan tentang pembagian cahaya menjadi beberapa warna dan meneliti bayangan, pelangi dan gerhana.
4. Dalam bidang matematika terkenal dengan analisis geometri dari cermin, terkenal dengan “the alhazen problem.”
5. Dalam bidang astronomi ia menjelaskan tentang orbit planet yang kemudian mengilhami penelitian astronom Eropa seperti Copernicus, Galileo, Kepler dan Newton.
6. Ia mempelajari densitas atmosfer dan mengembangkan hubungan antara densitas atmosfer dengan ketinggian. Hubungan itu memungkinkan ia memperkirakan ketinggian atmosfer. Menurutnya sekitar 100 km.
Bahan bacaan:
a. Jim Al-Khalili, Ilmuwan Tulen Pertama. [http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2009/01/090107_muslimscientists.shtml]
b. Gyaan, S. (n.d.). Everyday Gyaan: Keeping life Simple, Authentic and Holistic. Retrieved October 19, 2017, from everydaygyaan: http://everydaygyaan.com/six-thinking-hats
c. Hazmy, W., Zainurashid, & Hussaini. (n.d.). Biography Muslim Scholar and Scientist. Kuala Lumpur: Islamic Medical Association of Malaysia N. Sembilan.
d. Jaudah, M. G. (2007). 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
e. Helen Connole, Bob Smith and Roger Wiseman. Research Methodology 1: Issues and Methonds in Research
f. https://id.wikipedia.org
(Bersambung)
Post a Comment